KAJEN,-Pilihan bupati kabupaten Pekalongan kian hari kian menghangat saja,para kandidat sudah mulai pasang kuda-kuda dengan cara memasang baliho dan umbul-umbul lain serta ribuan stiker telah tertempel dirumah-rumah penduduk.
Pilkada tahun ini pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 17 milyar,sedang untuk putaran pertama menganggarkan dana Rp 12 milyar.
Untuk itulah salah satu relawan yang menamakan dirinya "Singo Banteng" gencar mensosialisasikan agar pilkad kabupaten Pekalongan berjalan satu putaran saja sehingga ada sisa dana sekitar Rp 5 milyar untuk pembangunan kabupaten.
Ketua Umum relawan "Singo Banteng" Eko Mubarok didampingi Sekretaris Jendral,Gusno kepada sejumlah wartawan mengungkapkan,pihaknya terus mengkampanyekan agar pilihan bupati dan wakil bupati Pekalongan periode 2011-2016 berjalan satu putaran saja agar nantinya pemkab Pekalongan mempunyai sisa dana yang cukup dan bisa digunakan untuk pembangunan tahap berikutnya.
Nama "Singo Banteng",kata Mubarok diartikan Doktor Hj Siti Qomariyah,MA adalah tokoh yang mempunyai banyak massa,dalam setiap kegiatan Qomariyah selalu bisa tampil prima dan dalam setiap pidatonya bupati Pekalongan ini tidak pernah membaca teks,sehingga banyak yang menyebutnya "Singa Politik",sedang Riswadi adalah tokoh muda yang bisa mengayomi wong cilik dari kalangan akar rumput dan berbasis merah yang mempunyai semangat tinggi dalam membangun kabupaten Pekalongan,maka kami sebut "Banteng".
Maka dengan bergabungnya kedua tokoh tersebut merupakan satu kekuatan besar yang bisa mengayomi semua elemen masyarakat menuju kesejahteraan,untuk itulah pihaknya menyebut dengan slogan "Singo Banteng".
"Kami tidak membatasi jumlah relawan yang mau bergabung dengan organisasi kami,sebab kata relawan itu berat sekali memikulnya,kami tidak mengharapkan apa-apa dari pasangan calon yang kami dukung,semuanya berjalan normatif saja,"kata Mubarok yang diamini Gusno.
Pengurus tingkat kabupaten itu juga menerangkan,pihaknya akan memasang puluhan sepanduk dan baliho dibeberapa tempat agar sosialisasi ini berjalan baik dan antusias warga bisa menggunakan hak politiknya hingga mencapai partisipasi lebih dari 70 persen.
Pengurus relawan "Singo Banteng"juga menghargai organisasi lain dibeberapa wilayah kabupaten Pekalongan dengan nama-nama lain yang mempunyai tujuan baik.
"Relawan yang bekerja,kami lengkapi dengan surat tugas yang telah ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekjen sampai pada proses pemilihan hingga pelantikan.Hal ini semata-mata agar tidak terjadi miss komunikasi dilapangan,"tandas pria yang pernah jadi tim sukses dipilihan bupati Rembang dan Blora.(upik ekawati)