KAJEN –Kegiatan Gerakan Penyelamatan Bumi tahun ini dititikberatkan pada Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Pemkab Pekalongan menggelar kegiatan, di antaranya adalah workshop pengelolaan sampah rumah tangga, di Sentra Daur Ulang Sampah Plastik “Sejahtera Buana Group” di Jalan Raya Kayugeritan, Karanganyar, Selasa (12/7).
Workshop dibuka Kabag Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Pekalongan Dra. Hendriati, mewakili Bupati Drs. H. A. Antono, MSi. Workshop diikuti sekitar 200 peserta yang terdiri atas perwakilan organisasi wanita, organisasi sosial dan kepemudaan, ormas dan unsur masyarakat lainnya.
Dalam sambutan yang dibacakan Hendriati, Bupati berharap workshop dapat digunakan sebagai ajang untuk melakukan kampanye cinta lingkungan serta menggalang partisipasi berbagai pihak untuk menjaga kebersihan lingkungan dan dapat bermanfaat dan dikelola secara baik dan benar.
Bupati mengungkapkan, sampah sampai hari ini masih menjadi perhatian utama dan menjadi masalah yang harus dipecahkan bersama-sama. Meningkatnya jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat mengakibatkan bertambahnya volume dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Pengelolaan sampah selama ini juga belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. ”Permasalahan tersebut telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilaksanakan secara komprehensif dan terpadu dari mulai hulu sampai ke hilir, agar memberikan manfaat ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan serta dapat mengubah perilaku masyarakat,” tutur Bupati dalam sambutannya.
Bupati dalam kesempatan itu juga menggambarkan kondisi persampahan di Kabupaten Pekalongan yang sampai saat ini masih dalam kondisi sangat memprihatinkan, baik dari segi sarana prasana maupun tingkat kesadaran masyarakat. Setiap hari rata–rata setiap orang menghasilkan sampah sebesar 1,15 liter/hari dan sumber sampah terbanyak adalah pemukiman dan pasar tradisional, dengan komposisi sampah organik 75-85 % dan sisanya sampah anorganik. Sementara jumlah penduduk Kota SANTRI sekitar 1.282.600 jiwa, sehingga total produksi sampah di Kabupaten Pekalongan rata-rata 1.474,990 liter/hari atau 1474,99 m3/hari. Namun, sampah yang terangkut masuk ke TPA hanya 270 m3/hari atau 18,3% dan TPA Bojonglarang, satu-satunya TPA di Kabupaten Pekalongan saat ini kondisinya sudah overload.
Usai membuka secara resmi workshop, Heni, begitu sapaan Hendriati, menyerahkan bantuan alat pengolah sampah berupa satu unit mesin pencacah sampah organik kepada Direktur Bank Sampah ”Bumi Lestari”, Masruri, empat buah komposter sampah dan enam buah keranjang Takakura kepada Camat Wonopringgo dan Camat Karanganyar. Workshop menghadirkan narasumber dari Dinas Pengairan Pertambangan Kebersihan dan Pertamanan (DPPKP) dan Bank Sampah Bumi Lestari.(gusno)